Senin, 08 April 2013

Explode To Be Director Oriflame via dBCN


Seharusnya siii saya menulis ini pas resmi jadi Director di Desember 2012 lalu, tapiii masih terhitung baru lah yaaaa, jadi masih bisa nulis testimoni perjalanan menuju Director Oriflame via dBCN. Dulu saat baru join saya sama sekali gak pernah berfikir buat jadi Director. Beneran :D, saya hanya ingin punya penghasilan Rp 800.000 ajah per bulan saat saya resain. Jadilah yang saya kejar itu ya level menejer ajah, tepatnya menejer 12% :D. Ini ya boleh diliat tabelnya.

Bisa diliat ya target saya hanya level menejer 12%

 Tapiii...uniknya di bisnis ini, semakin kita naik level, semakin banyak yang melirik ingin bergabung dan ingin seperti saya yang sudah berhasil menjadi menejer. Jadilah, meskipun impian saya saat itu tercapai, saya punya amanah baru untuk membantu downline saya seperti saya. Dan alhamdulillah lancar menuju level selanjutnya yaitu menejer 15%, menejer 18%, dua bulan saya stuck di menejer 18% kemudian naik ke Senior Menejer dengan mengumpulkan penjualan grup sebesar 56 juta rupiah. Apa saja yang saya lakukan dengan alhamdulillah saya lancar mengikuti step-stepnya?
  1. Punya target jelas setelah di level 12% upgrade impian untuk bisa melunasi utang keluarga sebesar 35 juta, jadi per bulan saya harus kirim ke orang tua sekitar 2 sd 3 juta. Artinya saya harus punya penghasilan minimal 4 juta. Target selanjutnya adalah Senior Menejer.
  2. Bekerja dengan sistem SARPIO di Oriflame, saya ubek isinya dan saya duplikasikan ke grup.
  3. Selalu membuat target dan perencanaan per bulannya dan berusaha maksimal untuk komitmen dengan perencanaan yang dibuat.
  4. Bisnis ini dikerjakan seperti saat saya bekerja beruntungnya anak saya sudah sekolah dan pulang dengan lanjut tidur tidur siang.
  5. Beauty demo saya lakukan dan rajin update blog ini, kegiatan online dan offline saya ikuti.
  6. Bekerjasama dengan ASM kantor cabang.
Target setelah SM pastinya ingin jadi Director, artinya saya harus memenuhi kualifikasi SM selama 6 kali selama 12 bulan. Saya SM Maret 2012, tapi, perjalanan saya gak mulus. Namanya bisnis ya, ada naik turun. Satu per satu menejer saya mengundurkan diri, ada yang galau, ada yang sudah penghasilannya 2 juta lebih di sini kemudian melepaskan begitu saja, dan diikuti dengan core tim saya. Sedih? Memang, karena saya kehilangan teman yang tadinya satu visi dan satu misi.

Tapi, semuanya harus berjalan dan saya memilih untuk fokus pada impian saya MELUNASI UTANG KELUARGA, di benak saya hanya terbayang ibu dan bapak saya membalas SMS saya berisikan doa untuk kelancaran usaha saya membantu orangtua. Maret sampai Juli saya lancar jadi SM, satu kali lagi nembus director hanya kurang beberapa ratus poin lagi saya gagal. Empat bulan saya gagal mencapai director, dari Agustus sampai dengan November.

Agustus saya tidak berhasil menembus Director, tapi fokus saya bukan pada kegagalan yang saya dapatkan. ini ujian awal untuk berhasil

Ditinggalkan downline itu biasa, yang luar biasa adalah kita bertahan pada bisnis yang kita yakin kita bisa. Sejak level konsultan sudah terbiasa keluar masuk downline sama seperti layaknya di perusahaan-perusahaan, tapi bisnis bisa bertahan kalau kita sendiri yang bertahan. November saya tekadkan diri, karena ingin Seminar Director 2013 bisa ikut gala dinner dan dapat cash award. Kembali lagi ke titik saat pertama kali saya mengejar Senior Menejer, saya ingat masa itu. Alhamdulillah, Desember 2013 level Director pun tercapai. Apa si enaknya jadi Director.


  1. Penghasilan 4-7 juta per bulan
  2. Penghasilan lainnya dari LCT Target Rp 1.000.000
  3. Undangan galla dinner dua tiket ke Bali
  4. Cash Award di luar bonus bulanan sebesar Rp 7.000.000
  5. Pin cantik
  6. Tampil di news letter Oriflame
    Cash award Rp 7.000.000 tanpa dipotong pajak, galla dinner di Bali :)
    Pin cantik



    Tampil di newsletter Oriflame sebagai satu kebanggaan yang bisa saya tunjukkan pada calon mitra bisnis dan keluarga :)
Saat mencapai ini saya liat kebanggan di wajah suami saya. Saya berhasil membuktikan kalau saya mengambil keputusan resain untuk menjadi wanita yang berhasil meski dari rumah serta bertanggung jawab pada keputusan yang saya ambil. Suami saya adalah orang yang pertama kali bilang, untuk apa ikut bisnis seperti itu, hanya awang-awang, hanya khayalan, kerja yang pasti-pasti ajah. Tapi, hal itu kini saya buktikan bahwa bisnis ini juga memiliki masa depan kok selama kita mau berjuang. Terlebih lagi membuat senyum di wajah orang tua saya yang bebannya kini semakin ringan.

KOMITMEN pada pilihan dan impian terutama pada diri sendiri karena hanya kita sendiri yang bisa menghargainya.

Selanjutnya suami dan orangtua bertanya, kapan jadi DIAMOND??? :D

eng ing engggggg...ikuti perjalanan selanjutnya yaaaa...ehhh mau ikuti jadi penonton ajah ni ceritanya? Ikutan jadi pemerannya dong, biar bisa ngerasain penghasilan 5 jutaan :D

Keep on moving, keep climbing, keep the faith, it's all about the climb.... (Miley Cyrus)

Ita Puspitasari
Make money, fulfil my dream and my passion strat from home
Mau bisnis dengan modal minimalis? Yang satu ini pasti KLIK di sini 

2 komentar:

  1. Ternyata berbisnis itu perlu komitmen kuat ya Teh. Insyaallah, saya juga pengen bisa konsisten sampai impian saya tercapai. kalau sudah tercapai, upgrade lagi impiannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baru baca :D

      Iya Anne, perlu komitmen kuat. Seberapa besar kita mau berhasil dan perlu untuk berhasil. Gak ada yang menghargai diri kita selain Kita, Alloh, dan Rasul.

      Semangat, pegang erat Komitmenmu ya neee :D

      Hapus