Senin, 11 Maret 2013

Mau Sukses? Siapkan Magnetnya Di Diri Kita Sendiri


Ada baiknya membangun sebuah kebiasaan yang baik dalam berbisnis. Kesuksesan itu bukan untuk dikejar, tapi ditarik dengan menjadi orang yang bisa menarik kesuksesan tersebut. Dengan begitu, kita sendiri menjadikan diri kita pantas untuk berhasil. Suatu saat, kita harus siap untuk menjadi leader yang “tidak dibutuhkan”. Dengan begitu, duplikasi berjalan baik. Mengajarkan downline mandiri sejak awal menjalankan bisnis. Karena bisnis ini milik mereka. Jadi, tanpa upline, downline tetap bisa berkembang. This business is their business

Sering dalam berbisnis kita mengalami kegagalan. Tapi, kegagalan sebenarnya adalah gagal, dalam berpartisipasi dan mencoba. Untuk itu, kita gak boleh berhenti mencoba. Dalam berbisnis juga perlu tujuan. Tujuan itu harus melibatkan faktor emosi, sesuatu yang gak bisa kita tidur saking keingetnya. Tujuan itu gak harus selalu mengenai keluarga, tapi hal lainnya juga bisa. Kalau impian dan tujuan jelas semua akan dilakukan untuk mencapainya meski rintangan ada. Di sini mbak Dini Shanti menjelaskan dengan visualisasi gimana kalau kita berada di gedung tinggi A, dan ada anak kita di gedung B dengan jarak ketinggian di atas 100 m dan lebar jarak antar gedung 30 m, pasti kita akan berusaha untuk menyelamatkan anak kita. Begitulah kita seharusnya dalam mengejar tujuan.

Ada cerita lainnya juga, kita harus menjadi sesuatu untuk mencapai tujuan kita. Ini cerita mengenai pulpen seharga Rp 3.000 dan pulpen seharga Rp 300.000. Bagaimana cara memperlakukan puplen dengan harga murah dan yang mahal, tentu lebih spesial terhadap pulpen yang mahal bukan? Nah, seperti itulah kita memperlakukan tujuan kita. Begitupula terhadap impian downline kita, We need people with their vision, not ours, jadi kita harus tau tujuan downline. Selain itu, sebagai leader kita harus terintegrasi selaras antara perkataan, pikiran, dan perbuatan.  Dengan begitu, kita akan menjadi tim pemenang.

Tim pemenang
  1. Kepemimpinan yang kuat
  2. Memiliki tujuan yang sama
  3. Memiliki peraturan main
  4. Rencana kerja, pembagian tugas, dan delegasi
  5. Berani mengambil resiko dan perbaikan terus menerus
  6. 100 persen terlibat dengan memberikan contoh
Bisnis adalah sebuah usaha komersil, menguntungkan, dan dapat bekerja tanpa saya. Untuk mencapai hal ini kita perlu 3T. Target, Template cara kerja yang mudah dilihat dan diduplikasi downline, dan Togetherness.

Motivasi terakhir dari mbak Dini Shanti

“Pegang erat impian. Selagi masih bernafas, kita masih bisa merubah dan meperbaikinya. Pegang erat impian kita dan kejar yang kita inginkan, mungkin bukan untuk diri sendiri, tapi untuk orang yang kita sayangi. Buktikan kalau kita bisa. Dengan sendirinya, downline akan mengikuti kita! Kalau merasa impian kita penting, Kejar!!!”

Go President!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar